Bagikan :  

Jangan pernah menyepelekan slide terakhir atau slide penutup yang biasanya kita anggap sebagai formalitas belaka. Suatu presentasi yang baik akan terangkum dalam "call to action" slide penutup. Bagaimana konten yang tepat?

DoctorSlide.com menyarankan untuk selalu memulai pembuatan slide terima kasih berdasarkan tujuan yang Anda harapkan:

1. Agar audience menghubungi Anda

Ya, ini merupakan tujuan hampir semua presentasi yang ada. Anda mengharapkan audience dapat segera menjadi relasi Anda. Anda bisa menyisipkan kata-kata motivasi yang mengingatkan mengapa mereka membutuhkan relasi dengan Anda. Sisipkan tagline jasa perusahaan Anda di slide terakhir beserta kontak alamat Anda secara lengkap.


2. Untuk menyampaikan rasa terima kasih saja

Sesuai dengan tujuannya, Anda hanya ingin menyampaikan rasa terima kasih. Oleh karena itu, Anda bisa menempatkan kalimat "Terima Kasih" atau "Thank You" saja tanpa kalimat lainnya. Dapat disertai dengan logo perusahaan Anda. Biasanya slide penutup yang murni menyampaikan rasa terima kasih banyak ditujukan untuk presentasi yang bersifat edukatif. 


3. Agar memastikan implementasi dari audience

Sedikit berbeda dengan point pertama, tujuan point ketiga ini lebih mengarah ke implementasi apa yang telah dipelajari audience dari presentasi Anda, contohnya apabila Anda memberikan tema presentasi berupa bagaimana taktik sales yang jitu, maka di slide penutup Anda dapat menampilkan quote atau kata mutiara (testimonial) dari figur terkenal (dan familiar) yang sudah berhasil di bidang sales tersebut. Jangan lupa, selaraskan dengan cara Anda menekankan kembali apa yang harus mereka lakukan ketika sudah bubar dari acara tersebut.


4.  Untuk mendapatkan feedback tentang presentasi Anda

Tujuan keempat ini biasanya ditujukan untuk mencari tahu gap antara ekspektasi audience dengan apa yang sudah diberikan oleh presenter. Sangat berguna bagi Anda yang seringkali memberikan kelas-kelas pelatihan dalam waktu yang lumayan panjang (contohnya kelas pelatihan selama sebulan penuh). 

Anda bisa menggunakan analogi lampu lalu lintas dengan pengertian sebagai berikut:

  • Lampu Merah: apa yang ingin audiens kurangi dari sesi presentasi kita? Apa yang membuat hal tersebut tidak relevan dengan topik presentasi?
  • Lampu Kuning: apa yang ingin audiens peroleh dari sesi presentasi akan tetapi saat ini belum kita berikan? Apa yang presenter lewatkan dari sebuah sesi presentasi tersebut?
  • Lampu Hijau: apa yang audiens sukai dari presentasi kita? Topik apa yang harusnya diperbanyak waktunya dan mengapa?

Demikian 4 ide sederhana dari DoctorSlide untuk membuat presentasi yang dapat bermanfaat bagi Anda dan juga audience Anda. Selalu sesuaikan tujuan dan ekspektasi dari audience ketika mengikuti presentasi Anda.

Jika Anda menyukai artikel kami, bantu kami untuk menyebarluaskan pengetahuan ini via jejaring sosial (Facebook, Twitter, Google+, dan LinkedIn) thanks a bunch and have a nice day! :)

Picture courtesy of DoctorSlide

Bagikan :  


Tips dan Trik Lainnya


0%
Uploading