Bagikan :  

Pendekatan emosi atau emosional tergolong penting dalam menentukan cara penyampaian konten presentasi agar dapat menghasilkan dampak yang diinginkan. DoctorSlide melihat ada 4 emosi yang dapat 'sengaja' diciptakan atau dibangkitkan guna membuat audiens agar lebih fokus pada inti topik yang ada. Hasilnya? Audiens akan menarik kesimpulan dengan lebih cepat dan tepat.

Emosi Senang/Bahagia

Pendekatan emosi yang positif ini biasanya ditandai dengan konten presentasi yang cenderung memberikan kabar baik. Presenter juga dapat melemparkan pertanyaan-pertanyaan mengarah ke hal-hal lucu ataupun gembira (contoh: "momen apa yang membuat Anda paling bahagia ketika kuliah?"). Pendekatan emosi bahagia akan memberikan peluang yang besar bagi presenter untuk menawarkan solusi mereka agar dapat dihubungkan dengan perasaan positif sehingga dapat lebih diterima oleh audiens.

Cara menyampaikan: pastikan nada Anda riang gembira dan dengan intonasi yang penuh semangat.

Emosi Sedih

Perasaan sedih akan mengundang audiens untuk mencerna lebih mendalam terkait topik yang berkaitan dengan hal ini. Sebagai contoh, presenter menceritakan tentang betapa susahnya hidup menjadi seorang pemulung yang sehari-harinya harus menghidupi 5 orang anak. Hal ini akan mengundang emosi sedih dan empati dari audiens yang pada akhirnya dapat membantu presenter untuk menghubungkan ke solusi bagaimana agar kita dapat membantu fenomena demikian dapat diminimalisir. Solusi yang tepat diartikan sebagai solusi yang mampu mengobati rasa sedih dari suatu topik yang diangkat. Audiens dengan pendekatan seperti ini akan cenderung terbawa pikiran untuk merenungkan lebih jauh suatu topik dan korelasinya dengan diri mereka sendiri. Cukup sesuai untuk tipikal presentasi penawaran jasa seperti asuransi dan keuangan.

Cara menyampaikan: gunakan jeda sebagai penguat emosi Anda dan pastikan eye contact berlangsung dengan baik.

Emosi Marah

Perasaan negatif yang memuncak biasanya identik dengan emosi marah. Emosi ini dapat mendatangkan pertanyaan-pertanyaan bagi audiens mengapa sesuatu hal bisa terjadi. Dengan kata lain, akan menimbulkan efek penasaran. Sangat cocok apabila Anda ingin mengutarakan tentang solusi teknologi untuk menyelesaikan problema pelik di masyarakat contohnya kemacetan yang semakin parah ataupun sikap/kondisi kacau karena kurangnya kesadaran mengantri. 

Cara menyampaikan: gunakan intonasi tinggi dan nada-nada pertanyaan memancing audiens untuk mengeluarkan emosi mereka (cth: "Koq bisa ya ada orangtua yang sampai tega...? atau "Kebayang tidak kalau yang menjadi korban adalah Anda?")

Emosi Takut

Perasaan takut juga dapat menjadi salah satu pendekatan emosi yang dapat dilakukan. Biasanya hal ini cocok untuk menjadi studi kasus/contoh untuk memberikan presentasi terkait himbauan masyarakat. Contoh, konten presentasi tentang betapa mengerikannya efek narkoba yang menimbulkan ketakutan tersendiri bagi audiens sehingga diharapkan sadar dan dapat menghindari narkoba.

Contoh: sedikit mirip dengan pendekatan sedih, gunakan jeda di setiap kata-kata Anda untuk semakin memperkuat emosi yang ada (jangan berbicara terlalu cepat). Pastikan mimik muka Anda menggambarkan perasaan takut.

Jangan lupa untuk selalu membuat slide presentasi Anda senada dengan pendekatan emosi yang ingin Anda pilih. Hubungi DoctorSlide untuk bantuan professional lebih lanjut dengan KLIK DISINI.

Jika Anda memiliki topik yang ingin kami bahas agar dapat berguna untuk pengembangan kemampuan presentasi, jangan sungkan untuk mengajukannya ke [email protected]
Terima kasih telah berkunjung ke website kami!



Pictures credit to Pexels and Freepik

Bagikan :  


Tips dan Trik Lainnya


0%
Uploading