Bagikan :  

Pada tahun 1896, Vilfredo Pareto, seorang ekonomis dari Italia menemukan suatu fakta unik bahwa 80% tanah/daratan di Italia dimiliki oleh 20% dari populasi (seperti dikutip dari Wikipedia). Hal ini terus merembet ke berbagai hal, seperti 80% tujuan kita akan tercapai apabila kita dapat fokus ke 20% kegiatan prioritas. Begitu pula kaitannya dengan konten presentasi. Kita dapat menarik setidaknya 80% perhatian dari audience dengan memusatkan 20% (atau 1/5 bagian) slides presentasi kita. Contoh, apabila kita memiliki sekitar 20 slide presentasi maka bisa jadi 4 slide merupakan yang terpenting untuk mengutarakan 80% inti topik kita dan sekaligus menarik perhatian audience. Lantas bagaimana cara agar kita dapat menerapkan prinsip Pareto secara tepat? Berikut tips singkatnya dalam meramu slide-slide penting.

Mengapa Anda memilih topik/konten tersebut?

Tanyakan kepada diri Anda mengapa memilih suatu topik/konten? Hal ini dapat memberikan Anda waktu untuk berpikir dan kembali menjelaskan alasan/argumen mengapa suatu topik penting. Alasan dan argumen ini dapat menjadi prioritas Anda dalam membuat konten slide yang penting untuk dibicarakan. Contoh paling sederhana adalah menekankan pada konten slide "Latar Belakang" yang mana merupakan refleksi dari mengapa Anda mengangkat suatu topik. Slide "Latar Belakang" akan sangat membantu audiens untuk mengerti konsep dasar dan mengukur relevansi topik tersebut dengan diri mereka.

Apa pesan utama yang ingin Anda sampaikan kepada audiens?

Pikirkan juga apa tujuan atau pesan utama yang ingin Anda sampaikan ke para audiens. Mengapa mereka harus mendengarkan sesi presentasi Anda secara cermat? Hal ini dapat dituangkan dalam slide tentang "Tujuan Presentasi". Tujuan presentasi bukan meliputi apa yang ingin Anda sampaikan saja, akan tetapi juga bagaimana hal itu dapat bermanfaat bagi audiens. Contoh tujuan presentasi:

-  Mengetahui Latar Belakang Problema X

- Mengetahui Keterkaitan Problema X dengan Paradigma Hidup Sehari-hari

- Mempelajari Prinsip-prinsip Dasar Bagaimana Suatu Problema Sosial Terjadi

- Diskusi Mendalam mengenai Problema Sosial dan Pribadi

Dengan melakukan pendekatan dari sisi audiens, maka Anda dapat mendekatkan jarak dengan mereka sekaligus mempengaruhi pemikiran audiens. 

Utamakan slide dengan skema berpikir, bukan tulisan penjelasan belaka

Seringkali audiens dibuat bosan dengan slide presentasi yang terlalu banyak berisi tulisan-tulisan penjelasan yang sebenarnya bisa diutarakan oleh presenter secara langsung. Oleh karena itu, akan sangat baik apabila slide dibuat dengan skema berpikir seperti flow chart  ataupun pertanyaan singkat yang dapat menjadi pokok pembahasan slide tersebut. Biarkan audiens fokus mendengarkan apa yang Anda bicarakan. Anda juga dapat menyelipkan gambar-gambar di konten slide. Buat sesimpel mungkin isi presentasi Anda dan pertahankan perhatian audiens.

Ketahui apa yang audiens butuhkan, bukan apa yang Anda butuhkan

Luangkan waktu untuk mencari tahu profil sekilas tentang audiens Anda. Apa yang membuat mereka tertarik untuk mengikuti sesi presentasi Anda? Prioritaskan untuk memaksimalkan faktor-faktor tersebut. Contoh, apabila diperoleh kesimpulan bahwa kebanyakan audiens memang datang untuk mengetahui konsep tentang Bitcoin, maka sepatutnya Anda dapat memaksimalkan slide tentang pengertian dan contoh-contoh kasus yang mudah dicerna. Ketimbang Anda menghabiskan terlalu waktu untuk mengatur jenis pakaian yang akan Anda kenakan. Prioritas.

Jika Anda memiliki topik yang ingin kami bahas agar dapat berguna untuk pengembangan kemampuan presentasi, jangan sungkan untuk mengajukannya ke [email protected]
Terima kasih telah berkunjung ke website kami!



Pictures credit to Freepik

Bagikan :  


Tips dan Trik Lainnya


0%
Uploading