Bagikan :  

Di kehidupan sehari-hari, mungkin Anda sering mendengar istilah Intellectual Quotient (IQ) dan Emotional Intelligence (EQ). Perbedaannya sangat jelas terletak pada jenis kecerdasan yang diunggulkan. Pada IQ, kita melihat seberapa cerdas seseorang berdasarkan kemampuan nalar/logika maupun pengetahuan lain secara daya tangkap otak. Sedangkan EQ lebih ke arah kecerdasan dalam menangani emosi (baik yang positif maupun negatif). Nah apa hubungannya dengan sesi presentasi? Ternyata kedua jenis kecerdasan ini sangat berperan penting dalam proses presentasi yang sesuai dengan ekspektasi.

Kecerdasan Intelektual

Ketika Anda sedang menyusun konten untuk setiap slide presentasi, otak dan pikiran Anda bekerja dengan maksimal. IQ jelas sangat berperan disini, apabila suatu topik masih baru untuk Anda maka ada baiknya Anda belajar dari rekan-rekan maupun para ahli di bidang tersebut. IQ hanya dapat semakin terasah apabila Anda membuka diri untuk mempelajari hal-hal baru dan memahaminya. IQ disini dapat digunakan untuk mencari data yang sesuai, wording yang tepat hingga gambar visual yang berhubungan.

Kecerdasan Emosional

Kita akan membahas lebih jauh tentang EQ disini. Peran EQ adalah ketika menyampaikan presentasi. Mengapa penting? Karena peran emosi yang menentukan bagaimana pembawaan Anda. Emosi yang biasanya diharapkan muncul adalah emosi semangat dan berapi-api, hal ini akan membantu para audiens untuk semakin mempercayai apa yang Anda jelaskan. Emosi positif ini juga akan membantu audiens menilai seberapa penting suatu presentasi untuk diberikan perhatian. EQ juga membantu Anda untuk menampilkan eye contact yang simultan ketika sesi berlangsung.

Lantas bagaimana dengan emosi negatif? Hal ini biasanya terjadi ketika suatu masalah/halangan muncul di tengah-tengah Anda presentasi. Contohnya, peserta yang membuat keributan (ngobrol dengan yang lain ataupun yang tidak memperhatikan). EQ Anda bekerja secara otomatis untuk menentukan bagaimana Anda harus bertindak. Anda bisa saja memarahi audiens tersebut, akan tetapi dampaknya pasti menjadikan suasana menjadi tegang. Ada baiknya Anda meminta secara umum untuk memperhatikan kembali topik yang disampaikan karena intisari tersebut penting bagi audiens. 

"Saya mohon perhatiannya ya Bapak/Ibu terkait topik satu ini karena sangat penting untuk diingat"

"Mohon untuk fokus terlebih dahulu di topik ini. Terima kasih"

Atau Anda juga dapat berhenti sejenak agar suasana kembali tenang (dan biasanya peserta yang ribut akan sadar dan kembali fokus). Ingat, Anda jangan memasang muka cemberut. Pastikan suasana hati tenang dan terpancar dari raut wajah Anda yang tersenyum.

Adapun tantangan lainnya terkait EQ adalah ketika adanya pertanyaan yang menyinggung pribadi atau kurang mengenakkan. Pembicara harus pandai menata kembali suasana hati dan tidak terbawa dengan nafsu emosi. Ingat, Anda berbicara di hadapan peserta yang lain juga, tidak hanya peserta yang bertanya. Anda dapat dengan sopan menolak untuk menjawab tanpa membalas dendam untuk menyinggung kembali peserta tersebut.

  • "Maaf, untuk pertanyaan tersebut saya tidak berkapasitas untuk menjawabnya."
  • "Terima kasih untuk pertanyaannya, saya akan membantu merespon secara offline ya Pak dikarenakan perlu validasi saksama untuk jawaban yang akurat"

Ingat, bukan hanya Anda sebagai pembicara yang memiliki EQ, para peserta yang notabene adalah manusia juga pastinya memiliki EQ. Sehingga persoalan emosi hendaknya diselesaikan dengan cara win-win solution agar kedua belah pihak dapat kompak untuk menerima solusi yang ditawarkan.

EQ dan Visual

Kecerdasan emosional juga erat kaitannya dalam penggambaran visual dari slide presentasi Anda. Di atas, DoctorSlide sempat mengatakan bahwa IQ-lah yang berperan dalam memilih gambar yang berhubungan dengan topik. Akan tetapi, EQ dapat menyempurnakan dengan memilih karakter gambar yang mampu memantik api psikologi para audiens. Sebagai contoh, untuk topik keterbelakangan pendidikan, IQ dapat saja memilih gambar buku (karena berhubungan dengan edukasi). Peran EQ adalah mencari foto-foto edukasi yang membangkitkan semangat solidaritas, seperti foto anak-anak SD yang berjalan melewati jembatan curam untuk pergi ke sekolah. Sehingga dapat dikatakan bahwa IQ dan EQ selalu berjalan beriringan dalam menghimpun visual yang baik. Dan pastinya desain visual presentasi yang masuk akal dan mampu mengobarkan emosi positif akan memberikan hasil maksimal untuk presentasi Anda. Jangan sungkan menghubungi DoctorSlide apabila Anda membutuhkan bantuan di bidang visual ya!

Selamat melakukan presentasi dan semoga sukses!

Jika Anda memiliki topik yang ingin kami bahas agar dapat berguna untuk pengembangan kemampuan presentasi, jangan sungkan untuk mengajukannya ke [email protected]
Terima kasih telah berkunjung ke website kami!



Pictures credit to Pexels

Bagikan :  


Tips dan Trik Lainnya


0%
Uploading