Di tengah meningkatnya generasi milenial di lingkungan kerja, kita juga pastinya semakin familiar dengan istilah "budak korporat". Apa sebenarnya arti dari "budak korporat"? Istilah ini sebenarnya merujuk pada orang-orang yang 'merasa terpaksa' untuk bekerja keras demi perusahaan dimana tingkat kontribusi yang diberikan 'dirasakan' melampaui dari yang diekspektasi dan terkesan bekerja bagaikan budak di zaman penjajahan. Apakah istilah ini mengartikan bahwa karyawan tidak boleh terlalu mendedikasikan diri kepada perusahaan? Tidak juga. Karena sebenarnya tergantung dari mindset orang itu sendiri. Banyak faktor yang mempengaruhi mengapa seseorang merasa 'diperbudak', antara lain karena lingkungan yang tidak mendukung, boss/atasan yang tidak menghargai kerja keras dan juga kompensasi yang terlampau di bawah standard. Yuk kita bahas lebih lanjut bagaimana cara untuk menghindari jebakan ini untuk kehidupan karier yang lebih baik.
Perjelas Aturan Main Sedari Awal
Meski Anda berstatus sebagai karyawan/bawahan, bukan berarti Anda tidak boleh menyuarakan aspirasi Anda. Gunakan kesempatan saat melakukan presentasi updates pekerjaan untuk menyuarakan juga kebijakan yang dirasakan tidak terlalu mendukung produktivitas, contohnya kebijakan lembur setiap hari tanpa kompensasi yang pastinya membuat semangat dan kinerja menurun. Sisakan satu slide terakhir yang bisa Anda gunakan untuk membahas "Productivity Feedback" dalam satu tim. Hal ini juga akan sangat membantu Anda dan anggota tim untuk menghindarkan diri dari mindset negatif sedari awal.
Tunjukkan Bahwa Anda Memang Handal dalam Pekerjaan
Anda tidak akan pernah merasa diperbudak apabila Anda mampu menyelesaikan pekerjaan secara tuntas dan tepat waktu. Tunjukkan kinerja Anda semaksimal mungkin dan setelah itu, Anda pantas untuk meminta hak sebagai seorang karyawan yang wajar seperti cuti dan kenaikan kompensasi setelah sekian lama bekerja.
Kritis dalam Membina Pergaulan Kantor
Biasanya, mindset muncul dari bujukan ataupun percakapan komunitas terdekat kita. Oleh karena itu, Anda harus berwaspada dan kritis dalam menilai percakapan yang terjadi di lingkungan sekitar. Jangan sampai hal ini malah menurunkan semangat Anda untuk bekerja dan merasa "diperbudak" padahal sebenarnya tidak demikian adanya. Anda harus pandai dalam menilai seberapa jauh perusahaan menghargai kinerja Anda dan apa yang menjadi batas kewajaran dalam bekerja. Apabila memang dirasakan tekanan maupun beban pekerjaan sudah jauh melampaui batas, maka mungkin ada baiknya Anda beralih ke divisi personalia terlebih dahulu atau membicarakannya secara tatap mata kepada atasan Anda, ketimbang menuangkannya secara liar di percakapan komunitas.
Ciptakan Suasana Positif
Anda dapat mencegah terjadinya lingkaran budak korporat dengan menciptakan suasana kerja yang positif. Terlebih apabila Anda adalah seorang pimpinan dalam divisi/perusahaan. Hal ini dapat dimulai dari diri Anda, seperti membiasakan budaya work and life balance (menyeimbangkan antara kegiatan bekerja dan kehidupan pribadi dengan pulang tanpa lembur). Atau Anda juga bisa memberikan apreasiasi untuk anggota tim yang sudah bekerja maksimal dengan hadiah voucher belanja maupun bentuk lainnya. Suasana kerja yang positif tentunya akan membentuk mindset positif yang pada akhirnya membebaskan diri dan kolega lainnya dari jebakan budak korporat.
Jika Anda memiliki topik yang ingin kami bahas agar dapat berguna untuk pengembangan kemampuan presentasi, jangan sungkan untuk mengajukannya ke [email protected]
Terima kasih telah berkunjung ke website kami!
Pictures credit to Pexels