Bagikan :  

Gempa bumi, kerusuhan dan segala macam bentuk keributan dapat saja terjadi di sesi presentasi kita tanpa terbayangkan sebelumnya. Apa yang harus dilakukan ketika Anda menjadi pembicara maupun penyelenggara agar mampu menenangkan situasi?

Memaknai Kondisi Darurat

Kondisi darurat didefinisikan sebagai kondisi yang terpaksa membuat kita dalam keadaan terdesak dan perlu segera mengatasinya. Keadaan darurat biasanya terjadi karena hal-hal yang di luar kontrol/kuasa kita, seperti terjadinya kebakaran, gempa bumi maupun keributan massal. Dan hal ini sangat mungkin terjadi pula pada saat kita sedang melakukan sesi presentasi yang pastinya memicu kepanikan di antara audiens. 

Bersikap Tenang

Anda sebagai penyelenggara maupun pembicara pastinya menjadi seseorang yang diperhatikan sepanjang sesi berlangsung. Maka penting bagi Anda sendiri untuk bersikap tenang dan sekaligus menenangkan semua audiens. Dengan melihat sosok Anda yang tenang maka dapat menularkan sisi positif kepada audiens bahwa keadaan akan segera membaik. Sebaliknya, apabila Anda cenderung panik maka audiens akan dapat dipastikan jauh lebih panik lagi dan hal ini memperburuk keadaan tentunya. Bersikap tenang ini juga bisa Anda sampaikan dengan mengutarakan konsekuensi yang ada apabila audiens masih dalam keadaan panik.

Contoh:

  • "Apabila kita semua bisa tenang, maka dipastikan tidak akan ada korban dari peristiwa ini"
  • "Saya meminta ketenangan kita semua, bala bantuan akan segera datang. Kepanikan hanya akan memperburuk keadaan kita saat ini"

Meminta Kesigapan Anggota Panitia Lainnya

Penting bagi Anda untuk meminta bantuan koordinasi anggota panitia lainnya untuk bertindak hal yang sama, yakni menenangkan audiens dan memberikan komando satu arah. Sebagai contoh, apabila terjadi gempa bumi maka diarahkan semua untuk menuju jalan keluar via tangga darurat dan pastikan tidak ada yang tersesat di jalan lain. Anggota panitia juga diharapkan agar dapat dipandu untuk memastikan semua audiens dalam keadaan baik.

Briefing Tentang Kondisi Darurat

Usahakan di setiap briefing/gladiresik sebelum memulai acara, Anda dapat menghimbau agar semua anggota panitia harus mampu mengendalikan emosi negatif yang kemungkinan terjadi pada saat kondisi darurat. Utamakan keselamatan audiens dan selalu menjadi pihak netral dengan mengedepankan solusi. Pastikan setiap anggota panitia harus mengetahui pula jalan keluar (exit) lokasi dan metode dasar dalam pertolongan pertama kondisi darurat. 

Mengambil Langkah Tegas

Apabila memang ada beberapa pihak yang terlihat mengambil kesempatan untuk memperkeruh keadaan, jangan sungkan untuk mengambil langkah tegas. Anda bisa menghampiri oknum tersebut dan melakukan obrolan singkat hingga tindakan ekstra tegas seperti mempersilakan oknum tersebut meninggalkan ruangan. Tentunya semua hal ini harus dilakukan dengan sopan dan bijak. Caritahu terlebih dahulu apa latar belakang dari oknum tersebut melakukan suatu tindakan. Pertimbangkan secara berimbang (dua sisi) dan cepat sebelum mengambil tindakan tegas.

Penanggung Jawab Utama

Agar tidak kehilangan arah pada saat kondisi darurat, Anda bisa menyepakati untuk menunjuk salah satu dari kepanitiaan sebagai penanggung jawab utama khususnya ketika terjadi kondisi darurat. Hal ini bisa diberikan kepada panitia seksi keamanan dimana bertugas sebagai koordinator utama dan semua anggota dapat meminta keputusan apa yang harus dilakukan agar tidak bingung. Anda juga bisa meminta setiap anggota yang terlibat untuk proaktif dalam mengambil keputusan yang dirasakan sesuai dengan prinsip utama dari acara tersebut.

Jika Anda memiliki topik yang ingin kami bahas agar dapat berguna untuk pengembangan kemampuan presentasi, jangan sungkan untuk mengajukannya ke [email protected]

Terima kasih telah berkunjung ke website kami!

Pictures credit to Pexels

Bagikan :  


Tips dan Trik Lainnya


0%
Uploading