Bagikan :  

Syarat pertama adalah bertanyalah kepada diri Anda, seberapa tinggi nilai yang Anda maksudkan? Apakah masih dapat dinilai dengan angka ratusan juta rupiah atau bahkan tidak ternilai karena berdampak dalam jangka waktu yang panjang? Setelah Anda menjawab pertanyaan tersebut, Anda dapat lebih mudah melihat apakah konteks nilai sudah tercermin atau tidak dari konten slide Anda saat ini. Seringkali orang membuat kesalahan dengan terang-terangan menampilkan berapa 'harga' dari jasa/produk mereka di awal yang akhirnya membatasi audiens dan membuat mereka melihat sebatas senilai yang Anda tampilkan. 

Padahal, apabila Anda ingin melakukan negosiasi misalnya, mungkin Anda bisa menarik benang merah yang lebih luas terkait mengapa ide Anda bernilai lebih dari sekadar 'harga' yang ditawarkan.

Tunjukkan Fakta Latar Belakang

Metode pertama adalah dengan memberikan gambaran latar belakang berupa statistik ataupun komentar di lapangan terkait masalah yang berusaha Anda atasi. Bagaimana dampaknya terhadap kegiatan lainnya? Berapa banyak masyarakat ataupun keluarga yang dapat Anda bantu apabila solusi ini diterima oleh audiens? Anda bisa menitikberatkan manfaat yang bernilai lebih, tidak hanya manfaat kepada audiens itu saja, akan tetapi juga manfaat di bidang sosial (makro).

Mengapa Ide Ini Muncul?

Apakah ada filosofi tertentu yang ingin Anda tunjukkan? Bisa jadi berkaitan dengan motivasi untuk mengedepankan budaya Indonesia (apabila Anda presentasi tentang bisnis Batik online misalnya). Berbeda dengan latar belakang masalah yang dilontarkan sebelumnya, latar belakang ide lebih kepada diri Anda dan keunikan yang dimiliki. Faktor keunikan ini bisa mengacu ke keahlian, pengalaman hingga kuatnya kepercayaan Anda akan ide tersebut yang kembali meningkatkan nilai dari suatu topik. Anda bisa memasukkannya ke dalam slide khusus di awal pembuka bersamaan dengan slide latar belakang masalah.

Mengapa Harus Saat Ini?

Berbicara tentang waktu, Anda selalu bisa menitikberatkan mengapa audiens perlu mengambil keputusan saat ini juga. Urgensi dapat meningkatkan nilai dari penawaran Anda. Contoh, apabila Anda menawarkan cat genteng X dengan ketahanan anti bocor maka Anda bisa menggambarkan apabila tidak dilapisi cat genteng X dari sekarang maka bisa jadi 2 tahun lagi rumah audiens akan bocor yang menyebabkan perlunya perbaikan. Anda bisa menggambarkan berapa banyak biaya perbaikan yang bisa dicegah apabila menggunakan cat genteng X mulai dari sekarang. Contoh lainnya selalu dapat Anda korelasikan dengan nilai-nilai yang dapat diperoleh apabila suatu "aksi/tindakan" mulai ditanam sekarang. Pastikan gambaran nilai yang Anda janjikan adalah real ya, berdasarkan kalkulasi nyata di lapangan.

Mengapa Harus Audiens Tersebut?

Tips terakhir untuk meningkatkan nilai konten presentasi Anda adalah dengan memberitahu audiens mengapa mereka yang 'terpilih' untuk mendapatkan penawaran/konsep tersebut. Bisa jadi karena kesamaan latar industri ataupun peranan penting yang dimiliki sehingga dengan berkolaborasi dengan audiens tersebut dapat memaksimalkan dampak positif yang lebih meluas. Dengan menggambarkan korelasi ini, Anda dapat semakin meningkatkan nilai dari suatu ide presentasi bahwa ide tersebut tepat guna, tepat sasaran dan tepat waktu. Bila belum terpikir tentang jawaban dari pertanyaan terakhir ini, ada baiknya Anda mengevaluasi kembali ide yang akan ditawarkan karena korelasi selalu berkaitan erat antara audiens dengan ide topik.

Jika Anda memiliki topik yang ingin kami bahas agar dapat berguna untuk pengembangan kemampuan presentasi, jangan sungkan untuk mengajukannya ke [email protected]
Terima kasih telah berkunjung ke website kami!



Pictures credit to Freepik

Bagikan :  


Tips dan Trik Lainnya


0%
Uploading