Bagikan :  

Apa yang membedakan aktor/aktris dengan robot? Padahal keduanya juga berpatokan pada suatu peraturan/skrip yang sama. Secara umum, skrip biasanya dibuat ketika Anda akan membawakan presentasi dalam jangka waktu yang panjang dengan konten padat.

Terasa Lebih Hidup

Aktor membawakan dengan penuh improvisasi dan "hidup", sedangkan robot semata-mata mengulang skrip yang telah diprogram dengan sama persis sehingga terlihat "kaku". Mungkin Anda pernah mendengar suara narator video di suatu channel Youtube yang menggunakan suara robot dan pastinya hal itu cukup mengganggu pendengaran Anda. Hal yang sama juga diterapkan di sesi presentasi. Audiens akan cenderung lebih menghargai presenter yang memang benar-benar membawakan dengan semangat dan sepenuh hati, ketimbang presenter yang hanya mengikuti skrip/outline yang telah dibuat. Kita harus sadar bahwa skrip dibuat semata-mata sebagai acuan/alur pembicaraan, bukan sebagai patokan pasti untuk segala hal. 

Hindari Skrip di Slide Presentasi

Akan lebih fatal lagi apabila Anda menganggap slide presentasi sebagai tempat untuk menuangkan skrip agar mudah dibaca. Salah besar! Slide presentasi harus diupayakan menjadi sarana untuk visualisasi lebih jelas terkait apa yang Anda bicarakan. Lebih baik menayangkan gambar/grafik daripada Anda menuliskan semua kata-kata yang hendak dibicarakan. Selain terlihat penuh ("wordy"), hal ini juga tentunya dapat membosankan bagi audiens karena apa yang akan Anda bicarakan sudah dapat dibaca sendiri di slide. Ingat, Anda harus menjadi pusat perhatian, slide presentasi hanyalah mendukung apa yang Anda bicarakan.

Berbicara dengan sesama Manusia

Anda harus sadar bahwa Anda berhadapan dengan sesama manusia, bukan tembok maupun benda mati lainnya. Sangat penting untuk mengkomunikasikan layaknya berbicara dengan seorang sahabat maupun keluarga. Gunakan improvisasi kata-kata maupun raut muka yang tentunya akan membantu memperjelas apa yang hendak disampaikan. Libatkan peserta dengan teknik komunikasi dua arah, lemparkan pertanyaan-pertanyaan sederhana untuk memancing respon audiens.

Bagaimana Apabila Lupa?

Apabila Anda khawatir akan lupa dengan beberapa poin karena tidak terlalu berpatokan dengan skrip, maka Anda dapat memperbanyak slide untuk kembali mengingatkan Anda apa yang harus dibahas (1 slide batasi 3 poin saja). Dan lagi-lagi, gunakan slide Anda untuk visualisasi gambar dan poin-poin kesimpulan saja, bukan buku bacaan. 

Posisikan Diri Anda sebagai Aktor, bukan Robot

Penting bagi Anda untuk menyadari sepenuhnya bahwa Anda bukan seorang robot. Jadi, bertindaklah sebagai aktor hidup (manusia). Hayati apa yang dibawakan dan buat tujuan yang jelas yakni agar audiens mengerti apa yang Anda bicarakan.

Apabila Anda berhalangan untuk membangun konten yang bagus dengan desain menawan, Anda dapat menggunakan jasa DoctorSlide untuk pengembangan konsep secara online. Pusatkan perhatian Anda pada cara pembawaan presentasi dan raih tujuan yang diinginkan.

Jika Anda memiliki topik yang ingin kami bahas agar dapat berguna untuk pengembangan kemampuan presentasi, jangan sungkan untuk mengajukannya ke [email protected]

Terima kasih telah berkunjung ke website kami!

Picture courtesy of Freepik

Bagikan :  


Tips dan Trik Lainnya


0%
Uploading