Di acara seminar-seminar yang audiensnya beragam, biasanya pembawa acara (MC) akan memperkenalkan siapa presenter/pembicara dengan memaparkan slide biodata diri (semacam CV). Terkadang, hal ini dapat disampaikan secara verbal saja, tetapi juga kebanyakan juga disampaikan dengan slide presentasi. Perlukah kita mengadaptasi teknik ini untuk sesi presentasi kita?
Tujuan Dasar
Sebelum kita mengambil kesimpulan, DoctorSlide berusaha melihat tujuan dasar mengapa orang membuat slide biodata diri tersebut. Beberapa tujuan dasar:
- Memperkenalkan siapa sang pembicara (agar tidak asing)
- Memberitahu apa kelebihan/expertise dari sang pembicara (sehingga audiens tidak merasa salah ikut seminar)
- Membangun citra positif/respect terhadap sang pembicara
- Mengumpulkan perhatian audiens agar fokus dengan pembicara
Apakah Slide Ini Penting untuk Selalu Ada?
Jawabannya tergantung. Apabila Anda akan mengadakan sesi presentasi di seminar yang Anda belum kenal sebagian besar audiensnya, akan lebih baik apabila menyiapkan slide biodata diri. Akan tetapi apabila Anda akan mengadakan presentasi ke internal perusahaan (dalam tujuan laporan divisi) tentunya tidak diperlukan. Terkecuali apabila Anda sedang dalam proses penyeleksian untuk promosi jabatan misalnya, maka slide biodata diri akan cukup penting untuk diselipkan sebagai pembuka (agar para panelis dapat mengingat background Anda sekilas).
Seperti Apa Struktur Konten Slide Biodata Diri/Perkenalan Diri?
Sesederhana Anda memperkenalkan diri secara verbal, tuangkan segala poin yang ingin diingat oleh audiens ke dalam slide tersebut, seperti:
- Nama lengkap
- Jalur pendidikan yang ditempuh (biasanya jenjang sarjana yang ditekankan seperti lulusan jurusan apa dari universitas apa) - jalur pendidikan sangat opsional bergantung audiens (Anda harus menilai apakah audiens perlu mengetahui background pendidikan Anda)
- Pengalaman kerja (seperti jabatan yang pernah dijalani)
- Achievement / prestasi (konten ini bisa jadi yang paling teratas karena untuk menumbuhkan sikap respect dari audiens)
- Hobby dan prinsip hidup (biasanya poin ini untuk menciptakan kesan friendly dari pembicara)
- Keluarga (contoh: ayah dari 2 anak gadis atau ibu dari 5 anak) - biasanya lagi poin ini opsional, bergantung strategi pembawaan presentasi oleh pembicara)
- Jejaring sosial (social media) - sebagai ajang untuk berkenalan di awal-awal (memberikan kesan bahwa pembicara memang friendly)
Apapun yang Anda tuliskan, pastikan berdasarkan kenyataan (jangan ada yang dibuat-buat ya). Apalagi di era digital ini dimana informasi sudah sedemikian transparan, sehingga pastikan reputasi Anda tetap positif dengan berbicara yang sesuai kenyataan.
Jika Anda memiliki topik yang ingin kami bahas agar dapat berguna untuk pengembangan kemampuan presentasi, jangan sungkan untuk mengajukannya ke [email protected]
Terima kasih telah berkunjung ke website kami!
Pictures credit to Pexels