Berikut DoctorSlide merangkum tips untuk presentasi yang efektif seperti yang dikembangkan dari kutipan wawancara dengan motivator sekaligus konsultan pemasaran kelas dunia, Simon Sinek.
1. Selalu Mulai Dengan Tujuan/Objektif
Apapun tema presentasi Anda, usahakan untuk selalu menyisipkan slide obyektif/agenda di urutan awal (biasanya di bagian setelah cover). Hal ini menyangkut apa yang menjadi tujuan presentasi tersebut dan lebih bagusnya lagi apabila ada gambaran output/manfaat yang bisa langsung dirasakan oleh audience, contoh: "Membuat Anda Mengerti Mengapa Asam Folat Penting Bagi Kehamilan". Tujuan/objektif dapat menciptakan perhatian khusus dari audience untuk mengamati presentasi Anda secara saksama ketimbang Anda melakukan presentasi tanpa mengutarakan tujuan sehingga audience cenderung tidak akan peduli apa yang Anda jelaskan secara panjang lebar.
2. Stop berbicara tentang Anda sendiri
Hal yang biasanya membedakan antara presentasi tidak efektif dengan yang efektif adalah terletak pada fokus presentasi itu sendiri. Apabila Anda dari awal membicarakan semua tentang diri Anda (seperti portofolio, jabatan, pengalaman hebat dkk) maka kemungkinan besar akan membuat para audience menjaga jarak dengan Anda, karena semua hal itu lebih ke arah self-centric (fokus pada diri sendiri). Akibatnya? Audience menyeleksi apa yang mereka dengar dan inti dari presentasi Anda tidak akan mampu mempengaruhi audience. Bukan berarti Anda tidak boleh melakukan perkenalan diri tentang diri Anda, akan tetapi batasi percakapan tentang diri Anda. Kecuali apabila topik besar dalam presentasi tersebut adalah memang membicarakan tentang sepak terjang/biografi hidup Anda. Langkah terbaik adalah dengan memulai pembicaraan dari topik umum (akan lebih baik lagi menyangkut tentang kepentingan mayoritas audience) contoh: "Apa yang menyebabkan kebanyakan perusahaan saat ini melakukan PHK secara besar-besaran?". Terkait pembicaraan tentang sejarah diri Anda dapat dilakukan seiring berjalannya presentasi namun dapat diselipkan sesuai dengan topik pembicaraan (contoh: "Dalam 30 tahun karir saya di dunia personalia, seringkali perusahaan melakukan PHK dikarenakan....").
3. Motivasi untuk Berbagi Pengalaman
Tips ketiga menyangkut semua yang ada di benak Anda, terkait motivasi mengapa Anda mau menyampaikan suatu sesi presentasi. Ada baiknya untuk selalu menciptakan motivasi dari dalam diri Anda untuk berbagi pengalaman, alih-alih fokus pada menjual ataupun memasarkan sesuatu (meskipun Anda sedang melakukan sales pitching). Mengapa? Karena audience yang melihat ketulusan Anda untuk berbagi pengalaman, akan cenderung memiliki sikap respect yang lebih tinggi. Oleh karenanya, audience akan lebih mau mendengarkan isi presentasi Anda dan haus akan informasi terkait apa yang Anda sampaikan.
Selalu evaluasi setiap sesi presentasi Anda dan jangan lupa untuk menyempurnakan sebuah sesi presentasi yang efektif, Anda selalu dapat memanfaatkan jasa desain presentasi dari DoctorSlide kapanpun dan dimanapun.
Bonus Tips: usahakan Anda membuka presentasi dengan bercerita, hal ini juga berlaku apabila Anda ingin memperkenalkan sedikit tentang diri Anda selanjutnya (sebisa mungkin melalui cerita latar belakang diri Anda yang berkaitan dengan tema presentasi dan bukan untuk show off). Anda bisa membaca lebih lanjut terkait trik membuka presentasi dengan bercerita KLIK DISINI
Jika Anda menyukai artikel kami, bantu kami untuk menyebarluaskan pengetahuan ini via jejaring sosial (Facebook, Twitter, Google+, dan LinkedIn) thanks a bunch and have a nice day! :)